GEDUNG-GEDUNG BERSEJARAH DISUMATRA UTARA
nah jalan-jalan kali ini sekalian mencari informasi unik,menarik dan berguna jg tentunya untuk pengetahuan kita sebagai Warga Negara Indonesia yang kaya akan budaya.
nah kali ini giliran ngeliatin bangunan-bangunan peninggalan bersejarah dari para Belanda :D
- Gedung balai kota
Dulunya bangunan
ini namanya Gemeen Tehnis dibangun oleh biro arsitek hulswit tahun 1908,
diperbaiki kembali tahun 1923. Bangunan yang terletak di jalan balai
kota ini pada tahun 1913 direnovasi dengan menempelkan jam dinding besar
di bagian atas bangunan. Jam dinding ini dulu mengeluarkan bunyi.
sekarang gedung ini sudah diahligunakan sebagai HOTEL , nama HOTELNYA "GRAND ASTON".
- Kantor bank Indonesia
Bank Indonesia
yang terletak di jalan balai kota ini dibangun tahun 1910 oleh arsitek
Fermunt E.D Caypers, dulunya dipakai sebagai Java She Bank. Bentuk
bangunan segi empat gaya bangunan Eropa tua.
Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan kantor Cabang De
Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan
dengan kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing-masing
dibuka tanggal 15 Januari 1908 dan 03 Februari 1908. Pembukaan Kantor Cabang
Medan, Tanjung Balai dan Tanjung Pura merupakan kebutuhan untuk menunjang
kebijakan moneter Pemerintah Hindia Belanda (atas usul De Javasche Bank) yang
ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi keresidenan Pantai Timur Sumatera.
Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Bank Indonesia Medan dan adanya
pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka kantor Cabang Tanjung Balai dan
Tanjung Pura pada akhirnya tutup. Pada saat berdirinya, kantor Cabang Medan
hanya menempati sebuah bangunan sementara. Untuk gedung yang permanen,
atas petunjuk Pemerintah disediakan sebidang tanah di dekat Esplanade (lapangan
umum) yang pembangunannya dilaksanankan sebelum selesainya politik moneter
“Guldenisasi” keresidenan Pantai Timur Sumatera. Untuk persiapan kantorkantor
di Tanjung Balai dan Tanjung Pura, Kepala biro perancang Hulswit
diminta untuk merancang pembangunan kantor kedua tempat itu. Rencana
pembangunan gedung kantor yang permanen bagi kantor Cabang Medan
dilakukan bersamaan dengan perluasan tahap kedua Kantor Pusat (Jakarta Kota)
pada tahun 1912 dan beberapa gedung kantor lainnya.
Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan
dengan kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing-masing
dibuka tanggal 15 Januari 1908 dan 03 Februari 1908. Pembukaan Kantor Cabang
Medan, Tanjung Balai dan Tanjung Pura merupakan kebutuhan untuk menunjang
kebijakan moneter Pemerintah Hindia Belanda (atas usul De Javasche Bank) yang
ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi keresidenan Pantai Timur Sumatera.
Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Bank Indonesia Medan dan adanya
pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka kantor Cabang Tanjung Balai dan
Tanjung Pura pada akhirnya tutup. Pada saat berdirinya, kantor Cabang Medan
hanya menempati sebuah bangunan sementara. Untuk gedung yang permanen,
atas petunjuk Pemerintah disediakan sebidang tanah di dekat Esplanade (lapangan
umum) yang pembangunannya dilaksanankan sebelum selesainya politik moneter
“Guldenisasi” keresidenan Pantai Timur Sumatera. Untuk persiapan kantorkantor
di Tanjung Balai dan Tanjung Pura, Kepala biro perancang Hulswit
diminta untuk merancang pembangunan kantor kedua tempat itu. Rencana
pembangunan gedung kantor yang permanen bagi kantor Cabang Medan
dilakukan bersamaan dengan perluasan tahap kedua Kantor Pusat (Jakarta Kota)
pada tahun 1912 dan beberapa gedung kantor lainnya.
- Kantor pos
Bangunan yang
letaknya berhadapan dengan hotel De Boer (sekarang hotel Dharma Deli),
di sebelah utara Lapangan Merdeka ini dibangun tahun 1911. Bangunan gaya Eropa tua, bahan bangunan lantai tegel, atap genteng dan
tiang beton bertulang.
dan sampai sekarang gedung ini masih dipergunakan pastinya. ;)
- Stasiun kereta api
Bangunan awalnya
selesai tahun 1981. Karena dirasa kecil, diperbesar lagi tahun 1910.
Tahun 1939 renovasi dilakukan oleh pihak Deli Spoorweg Maatschappij
dengan maksud mengikuti perkembangan arsitektur modern. Renovasi yang
dilakukan mengurangi bagia yang terasa tidak diperlukan dan penambahan
menara jam setinggi 20 m, serta cerobong ventilasi udara. Dan yang
terakhir dilakukan lagi renovasi di tahun 2013.
- Kesawan
Kesawan merupakan
bagian dari sejarah kota Medan, letaknya di pusat kota Medan. Di lokasi
banyak terdapat banyak peniggalan gedung-gedung tua dari jaman kolonial
Belanda. Kesawan sering di kunjungi wisatawan untuk menikmati keindahan
sebuah kota dimasa lalu, dengan tatanan bangunannya yang tertata rapi
kesawan terlihat sangat memposan. Pusat kesawan terletak di Jalan Ahmad
Yani.
- London Sumatra
Bangunan yang
letaknya persis di persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Ahmad Yani
VII didirikan tahun 1914 oleh pemerintah Belanda. Arsitektur bangunan
banyak dipengaruhi gaya kolonial Inggris, bahan bangunan lantai tegel,
dinding batu bata, atap genteng, tiag beton bertulang. Pernah direhab
untuk kebutuhan ruang pegawai tanpa merubah bentuk da corak
arsitekturnya. Status kepemilikan adalah milik PT. London Sumatra
Indonesia. Dan di malam hari bangunan ini lebih menawan dengan pancaran
sinar lampu berwarna kuning.
- Mesjid gang bengkok
Bangunan ini
dinamakan mesjid gang bengkok karena letaknya persis di tikungan jalan,
yaitu tikungan jalan mesjid. Disekelilingnya sudah padat rumah pendiduk.
Dibelakang mesjid terdapat pemakaman umum. Menurut ketereangan dari
penjaga mesjid, mesjid dibangun tahun 1890. Dipergunakan sebagai tempat
ibadah pertama setelah mesjid ini diserahkan kepada Sultan Deli Makmun
al Rasyid Perkasa Alamsyah.
- Mesjid raya
Mesjid ini sebagai
lambang kota Medan. Mesjid indah yang memiliki nilai budaya dan sejarah
dan mesjid terbesar di Sumatera Utara. Mesjid raya dapat menampung
sekitar 1500 jemaah untuk melaksanakan sholat setiap harinya. Mesjid ini
dibangun oleh Sultan Makmun al Rasyid. Banyak wisatawan lokal maupun
mancanegara datang mnegunjungi mesjid ini.
- Istana maimun
Istana maimun
merupakan salah satu obyek wisata utama kota Medan yang terletak di
jalan Brigjen Katamso, istana maimun dibangun tahun 1888 oleh Sultan
Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Rancangannya bangunan melambangkan
bangunan tradisional Melayu dan India Muslim, arsitekturnya antara
Indonesia, Persia dan Eropa. Di halaman istana terdapat Meriam Puntung
yang merupakan bagian dari legenda istana maimun.
Itulah beberapa bangunan-bangunan
tua yag bisa dijadikan tempat berlibur bersama dengan keluarga. Dengan
mengunjungi tempat-tempat seperti ini, kita tidak hanya dapat melihat
keindahan bangunannya saja, tetapi kita juga mendapatkan pengetahuan
tentang sejarah yang ada di kota Medan. Sebenarnya masih banyak lagi
bangunan-bangunan tua bersejarah yang bisa dikunjungi di kota Medan yang
tidak kalah menarik dengan tempat-tempat yag sudah disebutkan diatas.
" jadi jangan bingung" lagu kalo kepengen ngeliat bangunan bangunan bersejarah dikota Medan "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar